Jangan Mudah Percaya

Seorang dosen berkata bahwa keuangan negara ini sedang kolaps hingga membutuhkan hutang untuk membayar gaji pegawainya. Anda percaya?

Seorang kawan mengatakan bahwa putri mantan presiden sebuah negara adidaya yang hobi memerangi suatu kaum, kini malah memeluk kepercayaan kaum yang diperanginya tersebut. Anda percaya?
Seorang penggemar klub bola yang timnya baru saja kalah mengatakan bahwa dia tahu hasil pertandingan sudah diatur untuk merugikan timnya. Anda percaya?
Seorang tokoh masyarakat berkata bahwa ia mendapat informasi indikasi tipikor yang dilakukan oleh seorang kepala daerah dan kroni-kroninya. Anda percaya?
Seorang ahli toksikologi mengatakan bahwa tersangka kasus pembunuhan tidak mungkin melakukan tuduhan tersebut. Anda percaya?

Kita berada di jaman di mana informasi membanjiri kita. Dari yang jelas urgensinya, sampai yang bikin waktu terbuang percuma. Dari yang bermanfaat, hingga yang mengundang maksiat. Dari yang narasumbernya kredibel, hingga yang ketidakjelasannya bikin sebel. Dari yang analisanya mendalam, hingga sekedar opini orang dalam.  Kita butuh saringan informasi, agar tak terbanjiri oleh info tak penting dan basi. Kita harus hati-hati, karena sekarang jamannya perang opini. Jangan malas untuk memastikan kebenaran, meski seringkali lebih mudah langsung share ke semua teman. Nggak semua yang diinfokan itu benar, kadang cuma cari sensasi biar tenar. Karena ada yang berkata begini, bahwa kebenaran adalah kebohongan yang diulang seribu kali. 

Komentar