Jangan Sombong, Jangan Menyerah

Suatu ketika Anda memasuki kompetisi dengan percaya diri. Yakin dengan persiapan selama ini dan mengincar hadiah tertinggi. Apa daya, namanya belum rejeki. Juara tidak, bahkan nggak lolos dari babak kualifikasi. Sudah berkoar sana-sini, mau mengaku kalah tapi gengsi.

Pernah mengalami kejadian serupa?
Barangkali, momen seperti itulah yang seharusnya kita jadikan saat tepat untuk introspeksi. Namanya manusia tak ada yang sempurna, gagal, kalah, itu sudah biasa. Yang penting janagn menyerah. Juara itu bukan tim yang nggak pernah kalah, tapi kalau kalah dia memperbaiki diri agar jangan sampai kalah lagi. Meski tidak pernah kalah, tapi kalau seri terus, nggak juara juga kan?

Percaya diri boleh, tapi ukur juga kemampuan diri. Kalau memang kalah dan tidak berhasil jadi pemenang, intiplah mereka yang berhasil. Lihat kelebihan mereka, bandingkan dengan kekurangan kita. Tingkatkan kualitas dengan cara membandingkan diri dengan yang lain, cari kelebihan mereka, pelajari, adaptasikan dalam diri, insya Allah bisa menang nanti, lain kali.

Bukan terus marah dan memprotes dewan juri, lalu pake acara banting kursi tapi lupa mengoreksi diri. Itu sombong namanya, tempatnya di neraka. Jangan pula putus asa dan melupakan semuanya, sembari bersumpah tak akan lagi mencoba hal yang sama. Itu mudah menyerah namanya, posisinya di dunia nyata ada di kasta kehidupan yang paling bawah.

Komentar