Mimpimu* Bukan Mi Instan

*mimpi yang dimaksud di sini adalah impian/cita-cita,bukan bunga tidur belaka
Semua orang pasti punya impian. Ya kan? Ayo ngacung yang nggak punya impian, saya rasa nggak ada ya? Cuma, belum semuanya cukup beruntung, belum semuanya telah mencapai mimpi-mimpi mereka. Pasti masih ada 'gap' atau selisih antara impian dan pencapaian saat ini. Oh, ada yang mimpinya udah kesampean? Syukur deh, selamat yaaa *traktiraaaan :D

Oke, kembali ke topik. Jadi gini, seringkali kita mendengar ungkapan 'gantungkan cita-citamu setinggi langit'. Tentu ini dimaksudkan agar kita optimis dan memiliki kemauan untuk meraih semaksimal mungkin apa yang bisa diraih. Kalaupun mimpi setinggi langit itu tak terwujud, mungkin kita dapat mewujudkannya setinggi, yah, katakanlah setinggi gunung. Masih cukup tinggi kan? Daripada cuma digantung setinggi langit-langit rumah, kalau luput, dapetnya setinggi lemari doang, rugi bandar *tepokjidat

Nah, disinilah masalah seringkali muncul. Orang mungkin bisa tertawa pada mimpi tinggi kita, halangan pasti akan ada, waktu pun mungkin akan terasa lama bagi kita hingga tiba saat terwujudnya mimpi itu. Namun jangan sampai itu membuat kita lemah dan menyerah dalam menggapai mimpi. Keadaan mungkin tampak tak mendukung bagi kita saat ini dalam mewujudkan mimpi, namun yakinlah tak selamanya seperti itu. Bahkan badai terdahsyat pun pasti akan berlalu, kan? Jadi jangan menyerah. Ingatlah, setiap kegagalan, setiap tahapan yang terasa menyiksa akan membawamu makin dekat dengan mimpi. Setidaknya, kita bisa mengambil hikmah dari kegagalan itu agar tak mengulangi kesalahan yang sama-yang berakibat pada kegagalan tersebut. Jangan pernah menyerah, karena meski kita tak tahu apakah usaha kita meraih mimpi akan berhasil atau tidak, setidaknya ada peluang berhasil. Daripada kita diam dan menyerah, pasti mimpi kita tak akan terwujud. Bahkan seapes-apesnya, orang yang gagal menggapai mimpinya pun masih lebih baik daripada orang yang hanya bisa mengolok-oloknya tanpa memperjuangkan mimpi mereka sendiri-atau bahkan mereka tidak memiliki mimpinya sendiri sehingga tak ada yang bisa diperjuangkan??

Ingatlah, makin tinggi mimpi kita, maka makin banyak usaha yang harus dilakukan; bukan makin banyak keluhan yang diungkapkan. Mengeluhkan jauhnya perjalanan tidak akan membuat jarak lebih dekat kan? Terus berjalan adalah satu-satunya pilihan untuk mencapai tujuan kan? Mimpi kita bukanlah mi instan, guys, yang begitu mudah membuatnya; tinggal buka bungkusnya, lalu rebus sebentar, tambahkan bumbu dan aduk merata, taraaa, jadi deh. Mimpi masing-masing dari kita tentulah perlu proses yang kadang melelahkan, perlu waktu yang pasti membosankan, perlu usaha yang menjemukan, sering dihantam godaan untuk meninggalkan, ada halangan yang tampak memberatkan, pun ada cemoohan yang memnggoyahkan. namun tetaplah memperjuangkan mimpimu, karena InsyaAllah semua akan berakhir indah :)

mimpimu bukan mi instan- tinggal buka bungkus dan rebus sebentar, lalu jadi (sumber)

Komentar