Khotbah Jumat: Tamu Kaget


“... Mati itu seperti tamu, kita nggak tahu kapan datangnya, yang penting adalah kita sudah menyiapkan ‘suguhannya’ ketika tamu itu datang...”

Itulah sepenggal kalimat dari khutbah Jumat tadi siang. Khutbahnya sederhana dan banyak diulang-ulang, intinya adalah bahwa kematian itu pasti datang pada kita. Sebagaimana firman Allah SWT: 

...Tiap-tiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati... (QS Ali-Imran ayat 185)

Sejauh apapun kita lari, yang namanya ajal pasti akan menyambut kita. Sehebat apapun dokter yang merawat kita ketika sakit, kalau sudah jadwalnya tertulis mati ya mati. Pun sebaliknya, sedekat apapun kita dengan maut, ketika kita mengalami suatu musibah, atau penyakit yang demikian kronisnya, kalau belum waktunya mati, ya kita nggak bakal mati. Malaikat Izrail gak bakal salah nyabut nyawa, kok. 

...Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditetapkan waktunya... (QS Ali-Imran ayat 145)

Tapi ya itu tadi, kita nggak tahu kapan datangnya kematian itu. Agak mirip sama tamu lah, kan kadang ada aja tuh, tamu kaget, alias tamu yang tiba-tiba datang tanpa diundang pulang tak diantar. Jadinya, ya klita sebagai orang yang akan didatangi ‘tamu’ itu ya harus bersiap-siap dengan ‘suguhan’ untuk menyambut tamu itu. Kan dalam Islam, kita diwajibkan untuk memuliakan tamu?!
Cuma ya tentu saja, suguhan untuk ‘tamu kaget’ yang satu ini beda dengan suguhan untuk tamu pada umumnya. Bukan ketupat sayur dan aneka kue seperti suguhan lebaran tentunya, melainkan amal ibadah dan stok pahala yang dapat memberatkan timbangan kebaikan kita di akhirat kelak, tentunya.

Maka dari itu, mengingat ‘tamu’ kita ini bisa datang tanpa diduga, yuk kita sama-sama menyiapkan ‘suguhan’nya ^_^

Komentar