Jangan Jadi (Kayak) Keledai

"Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat kemudian mereka tiada memikulnya adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang lalim." 
*Q.S. Al-Jum'ah (surat ke 11) ayat 5



Itulah perumpamaan yang diberikan oleh Allah kepada bani Israil, umat yang telah dianugerahi banyak kelebihan atas umat lain di jamannya, yang telah berkali-kali diselamatkan oleh Allah dari penguasa zalim yang menindas mereka, yang telah diturunkan kepada umat mereka banyak Nabi untuk mengajarkan ketauhidan namun justru mereka ingkari ajaran Nabi-nabi mereka tersebut. Bahkan mereka bunuhi Nabi yang diutus kepada mereka. Seolah pengingkaran dan pembunuhan terhadap Nabi belum cukup, mereka cemari ajaran tauhid tersebut dengan 'agama' dan 'kitab suci' buatan rabbi-rabbi mereka (yang diklaim lebih 'lurus' daripada ajaran para Nabi. Dan hingga kini, mereka adalah umat yang senantiasa membuat kerusakan di muka bumi, serta paling keras permusuhannya terhadap kaum muslimin.

Maka Allah memberikan perumpamaan yang sangat buruk bagi mereka dalam Surat Al-Jum'ah tadi, di samping jaminan neraka bagi mereka. Sebuah perumpamaan buruk, yang akan terus dikenang hingga akhir jaman kelak, hingga Al-Qur'an diangkat dari muka bumi.

Maka kita, kaum muslimin, akankah berperilaku seperti layaknya mereka, bagai keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal? Adakah manfaatnya bagi si keledai, kitab-kitab tersebut? Tentu tidak, karena keledai tidak diberi kelengkapan pikiran oleh Allah, sehingga tak ada gunanya kitab-kitab tebal yang berisi ajaran-ajaran agama tersebut. Sementara kita, manusia, diberi kelengkapan berupa akal pikiran oleh Allah SWT, serta diberi tuntunan agama yang begitu lengkap dan menyeluruh, dan ditambah lagi, nikmat iman yang masih kita rasakan hingga kini. Tentu tidak ada alasan bagi kita untuk tidak mempelajari dan mengamalkan ajaran tersebut bukan?

Maka pantaskah kalau kita bersikap layaknya keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal?

Komentar