Warteg : Sitting Like A Boss

Biasanya, tiap jenis rumah makan memiliki table manner yang khas dari orang-orang yang makan di sana. Kalau di restoran mahal, umumnya orang makan dengan sangat sopan, pakai pisau garpu sendok, pokoknya lengkap. Duduknya tegak, siku tangan nggak boleh nempel di meja. Pokoknya ribet dan sok eropa gitu deh.
Kalau di warung lesehan, tentu lebih bebas. Makan pakai tangan alias muluk oke, nggak bisa muluk pun bisa pinjem sendok garpu. Duduknya pun bebas, bisa selonjor, bisa bersila, atau cangkruk (satu kaki diangkat) pun juga nggak masalah, kan tanpa kursi . Kalau di warteg, rasanya wajar kalo ngeliat orang makan dengan posisi duduk cangkruk di kursi, meski nggak semua begitu.
Kalau makan di rumah model begitu, umumnya bakal dimarahin. "Duduk yang sopan dong, emang di warteg apa". Begitu mungkin kata orang tua kita.

Nah, kali ini, di salah satu warteg, penulis menemukan gaya duduk yang boleh dibilang lebih nggak umum lagi. Lebih tetaptnya, gaya nggak-duduk. Pose makan sambil ndodok alias jongkok, samasekali nggak duduk. Well, mungkin tuh orang udah enjoy banget pas makan di warteg ini ya . . .

Komentar