Kecewa Sama Nama

Suatu ketika, saya diminta oleh seorang senior di kantor untuk mengetik data tentang daftar nama perusahaan minuman beralkohol. Data yang diinput termasuk nama perusahaan, alamat, nama penanggung jawab, dan lain-lain.
Nah, ironisnya, dari sekian ratus perusahaan tadi, ada beberapa (gak ngitung detilnya) yang pemiliknya tuh memiliki nama yang Islami banget. Nama-nama semacam Muhammad, Jainuddin, Ridwan dan bahkan ada beberapa yang punya embel-embel 'H' di depan namanya. Entah haji, atau nama depannya memang diawali huruf 'H'.
Sedikit menohok, kalau memang pemilik nama-nama Islami tadi benar-benar Islam (tidak ada identitas agama mereka dalam data yang saya ketik). Di mana kita tahu, bahwa minuman beralkohol (penekanan bukan pada 'alkoholnya', melainkan pada sifat minuman tersebut), adalah minuman yang memabukkan. Dan segala yang memabukkan (menurut salah seorang penceramah, yang menimbulkan sifat 'hilangnya kesadaran'-saya gak inget istilahnya) itu termasuk khamr. Dan khamr, jelas haram. Titik, tanpa kecuali.
Dan sebagian penanggung jawab dari perusahaan/toko yang memperdagangkan miras tersebut, memiliki nama yang Islami, bahkan sebagian memiliki embel-embel 'H'. Rupanya, memang benar istilah yang mengatakan bahwa nama adalah do'a. Nama yang baik dari orang tua, adalah suatu do'a yang melekat pada si anak, agar kelak dia jadi orang baik-baik. Sayangnya, tidak semua do'a terkabulkan. . .
Semoga kita semua termasuk orang-orang yang mampu menjaga amanat yang trkandung dalam nama kita, dan mewujudkan do'a orangtua kita yang memberi nama pada kita.

Komentar