Panas..panas..

Panasnya Jakarta memang sudah menjadi trademark. Hampir tiap hari, orang-orang yang tinggal di sini pun mengeluh karena panas. Kalau saya lihat di termometer, suhu rata-rata sekitar 33 °C, kadang sampai 34, jarang turun sampai 32 apalagi lebih rendah (bahkan pada malam hari setelah matahari terbenam). Sebagai pengecualian, tentunya pada saat turun hujan deras dan setelahnya, baru agak seger dikit. Seringkali, melihat status teman-teman di Fb, pada ngeluh soal panasnya Jakarta (yg tinggal di Jakarta, meski kadang teman-teman di manapun juga mengeluh kepanasan kalo cuaca lagi panas).

Tapi sepanas-panasnya jakarta, atau bahkan Abu Dhabi sekalipun, itu cuma panas duniawi. Jangan dibandingkan kalau dengan panasnya neraka Allah, naudzubillah, semoga kita termasuk orang-orang yang terlindung dari api neraka.

Dalam salah satu hadits, Rasulullah bersabda : Apimu (yang kamu semua menyalakannya di dunia) ini adalah satu bagian dari tujuh puluh bagian dari panasnya neraka jahanam, setiap bagian sama suhu panasnya dengan api di dunia ini (HR. Bukhari, Muslim dan Tirmidzi).

Oke, mari kita berhitung sedikit. Katakanlah, 'api' yang dimaksud dalam hadits di atas adalah api yang dinyalakan dalam kehidupan sehari-hari, bukan termasuk api lain di alam semesta (misal, api bintang). Misalnya, api dari batubara. Berapa suhunya? Kata wikipedia, 750-1200 °C. Wow. Kalau api lilin? Katanya, berkisar antara 1100 sampai 1400 °C.
Anggaplah kita nggak membahas api lain seperti api yang digunakan dalam pengelasan, atau semburan api dari mesin jet (anggaplah pada zaman hadits ini diturunkan, belum ada mesin las dan mesin jet).
Lalu, kalau api neraka adalah 70 kali lipat dikalikan 1400, berarti 84000 °C. Wow. Habis sudah badan ini.
Sepertinya nggak perlu lah kita menghitung suhunya jika 'api' yang dimaksud termasuk api lain di alam semesta ini, termasuk api dalam bintang yang suhunya mencapai jutaan Kelvin.

Tidak bijak bila kita bermain hitung-hitungan matematis macam itu. Siksa neraka terlalu seram untuk dihitung. Apalagi siksa neraka bukan 'hanya' dalam bentuk panas saja, masih banyak bentuk siksaan lainnya.

Seorang kawan berkata, "duh, panasnya Jakarta aja udah kayak gini, gimana panasnya neraka".

Nah, kalau kita sadar betapa panasnya neraka, maka mengapa kita masih merasa enteng dalam melakukan perbuatan dosa?

Menurut riwayat Abu Daud bahwa Nabi SAW bersabda : ”Jika kamu melakukan shalat Shubuh, maka ucapkanlah sebelum berbicara dengan siapapun : “ Allahumma ajirni minan naar !” (Artinya :Ya Allah, lindungilah aku dari api neraka) sebanyak 7 kali, karena jika kebetulan kamu meninggal pada hari itu, maka Allah pasti melindungimu dari api neraka. Dan jika kamu shalat Maghrib, maka bacalah sebelum berbicara dengan seorang pun juga : Allahumma ajirni minan naar !” sebanyak 7 kali, maka jika kebetulan kamu meninggal pada malam itu, niscaya Allah ‘Azza wa Jalla,akan melindungimu dari api neraka!”.(H.R. Abu Daud)

Mari memperbaiki diri. . .

Komentar

  1. alhamdulillah, makasi mas uda di ingetin, ayo sholat maghrib dan membaca “ Allahumma ajirni minan naar !” 7x. alhamdulillah

    BalasHapus
  2. subhanallah

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan memberi kritik, saran, usulan atau respon lain agar blog saya yang masih amatir ini bisa dikembangkan dan menjadi lebih bermanfaat lagi :)

Nuwus . . .