Purnama Supermoon

Beberapa hari ini, beredar berita mengenai fenomena supermoon di media-media (meski saya cuma mengikuti lewat media internet). itu loh, fenomena bulan yang sedang berada pada titik terdekat dengan bumi dan pada fase purnama.

Saya nggak ngebahas jaraknya berapa atau kajian ilmiah lainnya. Dan saya juga nggak akan ngebahas mengenai bencana yang akan mengikuti supermoon, maupun kajian ngawur lainnya. Saya cuma mau ngebahas bulannya. Lagian, kali ini langit jakarta mendung, tadi sempet kelihatan sih purnamanya, sekitar jam7 malem. Tapi sekarang mendungnya makin menjadi, dan malah gerimis pula. Jadi mana kelihatan . . . (*sedikit kecewa)

Tapi gak masalah lah, toh tadi pas kelihatan bulannya, juga gak terlihat istimewa. Menurut informasi yang beredar di dunia maya, saat ini jarak bulan ke bumi lebih dekat sekitar 6 % dari jarak rata-rata, dan bulan akan terlihat 14 % lebih besar. Fakta luar biasa kan ( saya tak habis pikir, gimana mereka menghitung sedemikian detilnya, Anda juga pasti merasa demikian kan?!)

Toh faktanya, purnama kali ini juga terlihat biasa-biasa saja. Eh, bukan maksud saya untuk mengatakan tidak indah, purnama tetap indah bagi saya (lihat postingan mengenai sky observer) hanya saja, kali ini tidak terlihat begitu istimewa (terlebih, penampakannya kali ini cuma kelihatan sebentar bagi saya). Bagi mata biasa, nggak akan terasa deh penampakan bulan yang 14% lebih besar dari biasanya itu. Lagian, emang Anda-anda ini apa terbiasa melihat bulan purnama? Saya rasa tidak.

Sebagian besar orang-orang jaman sekarang mungkin terlalu sibuk untuk sempat melihat langit malam. Dan kalaupun kebetulan keluar melihat langit malam, mungkin sebagian baru sadar akan indahnya langit malam. Sebagian lagi, mungkin bahkan cuek aja dengan itu semua.

Kalau saya sih, emang suka lihat langit malam. Lihat bintang, terlebih kalau purnama. kalau beruntung, bisa ada komet atau meteor. Mungkin kebiasaan ini (khusus kebiasaan melihat langit malam dan keindahannya) berawal dari masa SMA. Tapi bukan dari romantisme memandang bulan sama cewek, tapi dari banyaknya kegiatan menginap di sekolah pas jaman SMA. Mulai dari caraka malam, LDK MPK, diklat teater, Jelita (kapan-kapan aja saya ceritain satu-satu), sebagai peserta maupun sebagai panitia maupun sebagai alumni yang ikut meramaikan, pokoknya saya jadi kecanduan nginep di sekolah. Setelah keseringan nginep di sekolah dan masa-masa aktif di organisasi, datanglah masa-masa nongkrong bareng temen-temen di depan rumah. Sampai akhirnya, saya selalu membiasakan melihat keindahan langit malam.

Oh iya, menurut saya, satu penampakan langit malam terindah adalah saat listrik padam di rumah saya. Pas itu banyak sekali bintang terlihat meski bulan sedang fase purnama. Dan pendaran cahaya bulan terlihat merata di puncak langit. Memang pernah sih, saya melihat langit malam di pantai, dengan bintang yang luar biasa banyaknya, namun pas waktu itu nggak ada purnama, jadi kurang lengkap (namun sempat terlihat komet hijau melintas;entah apa nama kometnya).

Biasanya, kegiatan ini saya mulai setelah maghrib. Mulai dari matahari terbenam sepenuhnya, saat muncul gurat-gurat warna merah-jingga-kuning-ungu di ufuk barat, saat bintang-bintang paling terang mulai muncul, saat bulan mulai terbit.

Saya suka lihat rasi bintang di langit.

"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan gugusan bintang-bintang (di langit) dan Kami telah menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandang (nya), (QS Al Hijr ayat 16)

Saya juga suka lihat fase-fase bulan, mulai dari sabit terkecil, hingga purnama.

"Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua" (QS Yaasiin ayat 39).

" Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: 'bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji' . . . " (QS Al Baqarah ayat 189)

Saya suka melihat purnama yang berwarna semu merah-oranye saat awal terbitnya, hingga saat dia tampak bersinar di puncak langit dan memudarkan cahaya bintang.

"Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui." (QS Yunus ayat 10)

"Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami) kepada orang-orang yang mengetahui. " (QS Al An'aam ayat 96-97)

Mari melihat langit dan mengucap subhanallah :)

* 3 foto ini saya ambil pada 13 maret kemaren, bulan masih pada fase cembung (lebih dari bulan separuh)

** sementara 2 foto ini saya ambil kemaren, bulan sudah fase purnama, namun tampaknya juga biasa saja, nggak terlihat perbedaan ukurannya.


Komentar